Lompat ke isi

Maya Watono

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 10 Desember 2024 19.36 oleh Atlantic306 (bicara | kontrib) (infobox image format)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Maya Watono Dirut Injourney, jadi bos wanita termuda di BUMN[1]

Profil Maya Watono sosok perempuan yang jadi Dirut termuda[2]

Maya Watono
Direktur Utama - InJourney, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero)
Mulai menjabat
November 2024
Informasi pribadi
Lahir12 Mei 1982 (umur 42)
Indonesia Jakarta, Indonesia
AlmamaterThe University of Western Australia
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Maya Watono menjadi Pejabat Eksekutif tertinggi perusahaan holding BUMN sektor aviasi dan pariwisata, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, mulai November 2024. Sebagai Direktur Utama (Dirut), Maya merupakan Dirut perempuan termuda  yang memimpin holding BUMN.

Maya lahir di Jakarta pada 12 Mei 1982. Sebelumnya, Maya Watono adalah Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney sejak 14 Januari 2022. Ia kemudian ditunjuk sebagai Plt. Direktur InJourney pada 21 Oktober 2024.

Keputusan pengangkatan Maya Watono sebagai Dirut InJourney ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) InJourney yang berlangsung pada 21 November 2024 dan dalam Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku pemegang saham Nomor SK-282/MBU/11/2024.

Selama berkarier di InJourney, Maya telah menunjukkan kinerja untuk mendukung pertumbuhan perusahaan menjadi salah satu Holding BUMN yang berperan penting pada perekonomian nasional, khususnya industri Pariwisata dan aviasi.  

Dengan strong leadership & strategic thinking, Maya telah menunjukkan dedikasinya yang kuat dan berhasil mengawal InJourney dalam melaksanakan berbagai proses transformasi, serta upaya dalam memperkuat kolaborasi antar industri dan membangun sinergi.

Sebelum bergabung dengan InJourney, Maya pernah berkarier di dunia periklanan selama 17 tahun dan menempati posisi terakhir sebagai Country CEO dentsu Indonesia. Perempuan kelahiran Jakarta ini juga pernah menjadi perempuan pertama dan termuda yang menduduki posisi Country CEO Dentsu Indonesia (2019-2022). Maya pun pernah menjabat sebagai General Manager Dwi Sapta Group (2007-2014) dan CEO Dwi Sapta Group (2015-2018).

Maya menyelesaikan studinya di University of Western Australia pada 2004 dengan meraih double degree, Sarjana Ekonomi dan Sarjana Sains (Honours).

Beberapa penghargaan yang pernah diraih oleh Maya antara lain Woman Leading Change Asia yang diselenggarakan oleh Campaign Asia di 2019, masuk sebagai 40 Under 40 Fortune Indonesia di tahun 2022, terpilih sebagai Indonesia Women Business Leader yang diselenggarakan oleh SWA Magazine, serta terpilih sebagai Asia-Pacific's 50 Most Influential and Purposeful Marketers #AuthenticLeader di 2024.

Maya yang menamatkan pendidikan di University of Western Australia, mulai terlibat bisnis DwiSapta sejak tahun 2006. Kebetulan saat itu DwiSapta baru membuka kantor agensi iklan baru, MainAd, di daerah Cipete, Jakarta Selatan. Di bawah kepimpinan Maya, bisnis MainAd berkembang pesat. Pada tahun pertama nilai billing MainAd dengan satu klien hanya di kisaran Rp 15 miliar. Delapan tahun kemudian nilai billing-nya bertambah 20 kali lipat, dengan kontribusi lebih dari 30 persen untuk DwiSapta Group. MainAd pun mulai memenangkan banyak iconic brand Indonesia seperti Indofood, Sasa, dan Biore.[3]

Setelah dinilai mampu memimpin MainAd dengan baik, pada 2009 Maya mendapat tanggung jawab baru dengan memegang DSP Media (Media house agency). Dibawah kepimpinan Maya, DSP Media tumbuh 5x lipat berkat perubahan struktur, sistem, dan job flow yang dilakukan oleh Maya. Sukses memimpin DSP Media dan MainAd, Maya diangkat menjadi Managing Director DwiSapta Group pada tahun 2012 menangani 6 perusahaan dan menelurkan dua perusahaan, yaitu Main Media &iNexus. Dari Managing Director DwiSapta, karir Maya Watono kemudian melesat menjadi CEO DwiSapta,terhitung Januari 2017 hingga akhir Desember 2018. Posisi bergengsi sebagai CEO DwiSapta diperoleh Maya berbarengan dengan merger yang dilakukan antara DwiSapta Group dengan Dentsu Aegis Network pada 25 Januari 2017 di Jakarta. Merger antara DwiSapta dan dentsu Aegis Network Indonesia menjadi merger terbesar sepanjang sejarah perikLanan Indonesia.

Sukses menjadi CEO DwiSapta Group selama dua tahun (2017-2018), karir Maya Watono terus melambung. Terhitung Januari 2019, Maya Watono dipercaya menempati posisi tertinggi di dentsu Indonesia dengan menjabat sebagai Country CEO dentsu Indonesia.

Selama tiga tahun terakhir sejak 2019-2021, Maya berhasil membawa dentsu Indonesia menjadi agensi periklanan multinasional terbesar di Indonesia dan paling terintegrasi. Di bawah kepemimpinan Maya sebagai Country CEO dentsu Indonesia, nama dentsu Indonesia telah mencuat di kancah periklanan internasional berkat pertumbuhannya yang luar biasa dan juga karya-karya nya yang telah memenangkan berbagai award di Asia Pacific. Dentsu Indonesia menjadi advertising agency multinasional di Indonesia yang merupakan raksasa dalam industri periklanan.

Sejak tahun 2020, dentsu Indonesia mencatatkan diri sebagai Media Agency nomor satu dalam peringkat Kualitatif RECMA dan sebagai ranking satu di COMvergence New Business League pada tahun 2020 dan 2021. Dalam Campaign Asia AOTY (Agency of The Year) terbaru, dentsu Indonesia meraih 2 medali emas, 4 medali perak, serta menjadi Media Agency of the Year di Festival Periklanan Citra Pariwara tahun 2020 dan 2021.

Kepemimpinan Maya di dentsu Indonesia juga telah menjadikan bisnis dentsu terus berkembang dan diakui sebagai salah satu agency yang terkuat di pasar, mengelola 15 dari 20 pengiklan terbesar di Indonesia sebagai kliennya. Dengan terus menggerakkan semangat Gotong Royong, Maya telah membuat seluruh tim solid sebagai ‘one dentsu'.[4]

Ketua International Affairs, Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I)

[sunting | sunting sumber]

Maya memiliki pengaruh besar di industri periklanan sebagai Ketua International Affairs, Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I). Dibawah kepemimpinannya, Indonesia berhasil mengalahkan Thailand dan Philipina pada proses bidding kongres bergengsi insan periklanan se-Asia yaitu Ad Asia 2017. Terpilihnya Indonesia merupakan suatu kebanggaan, apalagi P3I sempat absen pada penyelenggaraan AdAsia selama kurun waktu dua puluh tahun sejak tahun 1995. Pada November 2018, Maya dinobatkan sebagai TOP 10 Indonesia BEST CEO 2018 oleh SWA (majalah).[5]

Naskah Seremonia

[sunting | sunting sumber]
Maya Watono Best CEO 2018

Maya Watono, Country CEO dentsu Indonesia terpilih sebagai salah satu INDONESIA BEST CEO 2018 versi majalah SWA (majalah). Acara penganugerahan Indonesia Best CEO 2018 diberikan pada 29 November 2018 di Jakarta. Maya Watono menjadi Country CEO dentsu Indonesia mulai Januari 2019 dalam usia yang relative muda, 37 tahun. Posisi bergengsi sebagai Country CEO dentsu Indonesia diperoleh Maya setelah sukses memimpin DwiSapta, saat menjadi CEO DwiSapta pada 2017-2018.[6]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Tribunnews.com - Berita Terkini Indonesia". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2024-11-27. 
  2. ^ Liputan6.com ([publishdate]). "Berita Terkini, Kabar Terbaru Hari Ini Indonesia dan Dunia". liputan6.com. Diakses tanggal 2024-11-27. 
  3. ^ eck. "Kisah Sukses Adji Watono | Indonews". Diakses tanggal 2017-02-12. 
  4. ^ eck. "Terobosan Maya Watono di Grup Dwi Sapta | Indonews". Diakses tanggal 2013-03-15. 
  5. ^ eck. "Terobosan Maya Watono di Grup Dwi Sapta | Indonews". Diakses tanggal 2017-11-01. 
  6. ^ eck. "Maya C. Watono: Srikandi Penerus Bisnis Dwi Sapta | Indonews". Diakses tanggal 2017-11-01.