Paus Pius I
Santo Paus Pius I | |
---|---|
Uskup Roma | |
Gereja | Gereja Katolik |
Awal masa kepausan | ca 140 |
Akhir masa kepausan | ca 154 |
Pendahulu | Higinus |
Penerus | Anisetus |
Informasi pribadi | |
Nama lahir | Pius |
Lahir | ca akhir abad ke-1 Aquileia, Kekaisaran Romawi |
Meninggal | ca 154 Roma, Kekaisaran Romawi |
Orang kudus | |
Hari heringatan | 11 Juli |
Paus lainnya yang bernama Pius |
Santo Paus Pius I adalah seorang uskup dan pemimpin Gereja Katolik yang menjabat sebagai Paus dari sekitar tahun 140 hingga 155 M. Ia adalah salah satu paus awal dalam sejarah Kekristenan, yang memimpin gereja pada masa-masa awal pertumbuhan Kekristenan di tengah tantangan besar dari kekaisaran Romawi. Paus Pius I dikenal karena perannya dalam melawan ajaran sesat dan memperkuat doktrin Gereja Katolik.
Kehidupan Awal
[sunting | sunting sumber]Menurut tradisi, Pius I lahir di kota Aquileia, Italia, sekitar akhir abad pertama Masehi. Ia diduga berasal dari keluarga Kristen yang taat, meskipun informasi rinci mengenai keluarganya masih diperdebatkan. Sebagian sumber menyatakan bahwa ia adalah saudara dari Hermas, seorang penulis Kristen terkenal yang menulis Gembala Hermas, sebuah karya penting dalam literatur Kristen awal.
Kepemimpinan Sebagai Paus
[sunting | sunting sumber]Paus Pius I menjadi uskup Roma pada masa ketika Kekristenan sedang berkembang pesat tetapi menghadapi penganiayaan dari Kekaisaran Romawi. Selama masa kepemimpinannya, ia terlibat dalam menanggapi tantangan teologis dari berbagai ajaran sesat yang muncul, termasuk Marcionisme dan Gnostisisme.
Melawan Marcionisme
[sunting | sunting sumber]Marcionisme adalah ajaran yang diajarkan oleh Marcion dari Sinope, yang mengklaim bahwa Allah Perjanjian Lama berbeda dari Allah yang diwahyukan oleh Yesus Kristus dalam Perjanjian Baru. Marcion juga menolak banyak kitab dalam Alkitab, termasuk sebagian besar Perjanjian Lama. Paus Pius I menentang ajaran ini dengan tegas dan memimpin Gereja untuk menolak doktrin Marcion sebagai sesat. Penolakannya terhadap Marcionisme membantu memperkuat kanon Kitab Suci yang digunakan oleh Gereja.
Melawan Gnostisisme
[sunting | sunting sumber]Gnostisisme adalah gerakan yang mengajarkan bahwa keselamatan diperoleh melalui pengetahuan mistik khusus. Paus Pius I memainkan peran penting dalam mempertegas pengajaran gereja bahwa keselamatan hanya dapat diperoleh melalui iman kepada Yesus Kristus dan melalui sakramen-sakramen Gereja.
Kontribusi dalam Doktrin Gereja
[sunting | sunting sumber]Sebagai paus, Pius I memperkuat pengajaran Gereja mengenai keilahian Kristus dan doktrin Tritunggal Mahakudus. Ia juga terlibat dalam pengembangan liturgi dan struktur organisasi Gereja, yang menjadi landasan bagi pertumbuhan Kekristenan di abad-abad berikutnya.
Kanonisasi Kitab Suci
[sunting | sunting sumber]Pada masa Paus Pius I, terdapat upaya untuk menentukan kitab-kitab mana yang dianggap sebagai Kitab Suci yang diilhami. Meskipun proses kanonisasi baru selesai beberapa abad kemudian, tindakan Paus Pius I dalam menolak kitab-kitab sesat seperti yang digunakan oleh Marcion memberikan kontribusi besar dalam membentuk kanon Alkitab yang kita kenal saat ini.
Penganiayaan terhadap Gereja
[sunting | sunting sumber]Selama masa pemerintahannya, umat Kristen sering kali menjadi sasaran penganiayaan di bawah kekaisaran Romawi. Meskipun tidak banyak bukti langsung mengenai penganiayaan yang dihadapi Paus Pius I secara pribadi, ia memimpin gereja dalam menghadapi tantangan tersebut dengan keberanian dan kebijaksanaan.
Kematian dan Kanonisasi
[sunting | sunting sumber]Paus Pius I diyakini wafat sekitar tahun 155 M. Ada beberapa sumber yang menyebut bahwa ia meninggal sebagai martir, meskipun bukti historisnya masih kurang jelas. Ia dimakamkan di Roma, dan kemudian dihormati sebagai santo oleh Gereja Katolik. Hari pestanya diperingati setiap tanggal 11 Juli.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- Kelly, J.N.D. The Oxford Dictionary of Popes. Oxford University Press, 1986.
- Eusebius. Historia Ecclesiastica.
- Schaff, Philip. History of the Christian Church.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]Didahului oleh: Higinus |
Paus 140 – 154 |
Diteruskan oleh: Anisetus |